Selasa, 26 April 2011

CA CERVIK

A. Latar Belakang

Kesehatan ibu merupakan salah satu sasaran dari upaya pembangunan kesehatan di Indonesia. Salah satu bentuk upaya pelayanan kesehatan pada ibu dan wanita pada umumnya adalah kesehatan reproduksi wanita. Perkembangan disegala bidang sebagai dampak dari keberhasilan pembangunan, memberikan berbagai nilai positif bagi perkembangan kesehatan diIndonesia. Namun, dilain pihak dampak pembangunan juga sangat mempengaruhi prilaku masyarakat. Pergeseran norma dan pola hidup mengakibatkan pergeseran prilaku lapisan masyarakat termasuk didalamnya wanita. Perubahan terhadap prilaku sex, kebiasaan konsumsi, pemeliharaan kebersihan diri dan kebersihan lingkungan memiliki kontribusi terhadap munculnya berbagai penyakit degeneratif maupun infeksi. Salah satu bentuk penyakit ganas yang mengenai wanita adalah kanker serviks (E. Sutarto, 1989 hal 1).

Berdasarkan data yang diperoleh di Poiklinik Kandungan RSUD Dr. Soetomo, angka kejadian kanker serviks menempati urutan tetinggi dibandingkan kasus keganasan lain pada wanita. Kasus Ca. Serviks merupakan salah satu dari 10 kasus terbanyak yang ditemukan di Poliklinik Kandungan RSUD Dr. Soetomo sepanjang bulan Januari-Juni 2000, dengan jumlah kasus sebanyak 73 (Grafik kasus di Poliklinik Kandungan Dr. Soetomo, 2000). Data ini didukung oleh data epidemiologi dari beberapa Rumah Sakit di Indonesia. Data dari RSCM Jakarta selama 3 tahun terdapat 2606 kasus kanker, dengan kanker serviks menempati urutan terbanyak ( 24,3 %), (E. Sutarto, 1989). Data dari Rumah-sakit di seluruh Jakarta pada tahun 1977 ditemukan 1.183 kasus dengan kanker cerviks menempati urutan pertama : 21 % ( E. Sutarto, 1989). Dari 13 pusat Patologi Anatomi di Indonesia tahun 1983 menempatkan kanker serviks sebagai kanker terbanyak. Data ini dikuatkan dengan adanya prediksi bahwa wanita usia 50 tahun keatas 3 % mengalami kanker eher rahim (FKKP SPK se Jawa Barat, 1997). Dengan prediksi ini dapat diasumsikan bahwa angka kejadian ca. Serviks akan semakin meningkat dimasa yang akan datang seiring dengan makin meningkatnya umur harapan hidup wanita Indonesia.

Berdasarkan data-data diatas, jelas terlihat bahwa angka kejadian kanker serviks masih merupakan momok bagi semua wanita dan merupakan masalah besar dalam upaya pengembangan kesehatan di Indonesia sehingga penatalaksanaanya memerlukan partisipasi dan kerjasama dari semua pihak termasuk profesi keperawatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar